
Mengenal Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan
24-01-2025 / 6 ViewsPalembang – Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan adalah salah satu moda transportasi umum yang disukai di berbagai kalangan di Sumatera Selatan. LRT Sumsel merupakan sistem kereta api ringan modern yang menghubungkan pusat pusat kota Palembang dengan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Sebelum LRT Sumsel resmi didirikan, pemerintah mencanangkan Pembangunan monorel dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring yang bertujuan sebagai solusi alternatif transportasi umum, karena adanya penelitian bahwa kota Palembang diindikasikan akan mengalami kemacetan total di tahun 2019.
Namun pemerintah tidak berhasil melaksanakan rencana tersebut dikarenakan sulitnya mencari investor yang dapat merampungkan proyek tepat waktu, dan proyek monorail tersebut dirasa kurang menguntungkan. Yang pada akhirnya pemerintah memutuskan untuk membangun Light Rail Transit (LRT) yang tentunya dirasa lebih efektif disbanding proyek monorail.
Pembangunan Proyek LRT Sumsel berhasil dirampungkan pada Februari 2018. Saat itu LRT Sumsel masih dikelola secara langsung dibawah Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). Sampai pada akhirnya di 18 Desember 2018 dan sampai saat ini LRT Sumsel dikelola oleh Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS).
Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) sendiri mempunyai tugas utama dalam mengelola dan memastikan operasional Light Rail Transit (LRT). Yaitu memenej operasional LRT Sumsel, meningkatkan layanan publik, mengelola keuangan dan pendapatan, memelihara sarana dan prasarana seperti rel, stasiun, sinyal dan sarana LRT seperti kereta agar tetap dalam kondisi prima.
Lintas Rel Terpadu / Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan di Palembang mempunyai 13 stasiun yaitu Bandara SMB II, Asrama Haji, Punti Kayu, RSUD, Garuda Dempo, Demang lebar daun, Bumi Sriwijaya, Dishub, Cinde, Ampera, Polresta, Jakabaring, DJKA. dengan jalur sepanjang 23,4 km yang menghubungkan dari dan menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II ke pusat pusat strategis kota seperti pusat perbelanjaan, pusat bisnis, serta tempat – tempat wisata dengan total keseluruhan waktu tempuh sekitar 47 menit.
Sejak mulai beroperasi pada 1 Agustus 2018, LRT Sumatera Selatan mempunyai total 13 stasiun, yang pada awal operasionalnya hanya 6 stasiun prioritas yang dibuka dan mulai beroperasi untuk mendukung Asian Games 2018 adalah:
· Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
· Bumi Sriwijaya
· Cinde
· Ampera
· Jakabaring
· DJKA Stasiun – stasiun lainnya dibuka secara bertahap hingga 19 Oktober 2018. Dan hingga saat ini, seluruh 13 stasiun tersebut melayani penumpang dan beroperasi di sepanjang jalur LRT Sumatera Selatan.
*Ditulis oleh Ricky Ardiansyah Putra (Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya)
6 Comment
Jhone Michale
Nov 09 2021
replyLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
jhon doe
Nov 09 2021
replyLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiustempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veninostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip
Jenifer Hearly
Nov 09 2021
replyLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.