Mengenal Petugas Pelayanan di Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan

Light Rail Transit / Lintas Rel Terpadu (LRT) Sumatera Selatan, atau bisa disebut juga Kereta Api Ringan, telah menjadi salah satu moda transportasi yang memudahkan mobilitas masyarakat dengan harga terjangkau. Di balik kesuksesan operasional LRT, terdapat peran penting dari para petugas pelayanan yang berdedikasi untuk memastikan keamanan, kenyamanan dan pengalaman perjalanan yang optimal bagi para penumpang. 

Terdapat 8 petugas utama yang memiliki tanggung jawab masing-masing dalam mendukung pelayanan. Antara lain:

1. Station Manager (SM). SM berperan dan bertanggung jawab terhadap pelayanan di LRT Sumsel. Tugas nya juga mencakup pengawasan dan menindaklanjuti laporan/aduan penumpang.

2. Kepala Stasiun. Kepala Stasiun memastikan operasional LRT berjalan dengan lancar.

3. Masinis, yang bertugas mengemudikan kereta dengan memastikan perjalanan berlangsung aman dan sampai tujuan dengan selamat.

4. Customer Service (CS). Sehari-hari CS wajib memastikan pelayanan yang prima kepada pelanggan. Mulai dari memberikan kenyamanan dari sisi layanan hingga informasi yang diberikan ke penumpang.

5. Ticketing Officer, yang bertanggung jawab dalam penjualan tiket serta memberikan pelayanan informasi kepada pelanggan di stasiun.

6. Announcer, yang berperan menyampaikan informasi perjalanan kepada penumpang secara lisan.

7. Security, yang menjaga keamanan penumpang, memeriksa barang bawaan, mengatur kerumunan, dan menangani situasi darurat.

8. Cleaning Service, yang memastikan kebersihan stasiun dan kereta tetap terjaga demi kenyamanan pengguna.

9. Petugas Kesehatan. Tugas dan fungsi sehari-hari adalah melayani penumpang yang memerlukan layanan kesehatan.

Selain 9 petugas tersebut, layanan LRT Sumatera Selatan juga didukung dengan pelatihan dan sistem kerja yang terkoordinasi dengan baik. Setiap petugas dilatih untuk menghadapi berbagai situasi, mulai dari keadaan darurat hingga kebutuhan khusus penumpang, seperti aksesibilitas untuk penyandang disabilitas. Hal ini menjadikan LRT Sumsel sebagai moda transportasi yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan masyarakat.

Dalam kesehariannya, petugas pelayanan LRT juga menjalankan tugas dengan pendekatan ramah pelanggan. Para petugas tidak hanya menjalankan tugas teknis, tetapi juga memberikan pelayanan yang humanis, seperti membantu penumpang lanjut usia atau memberikan arahan kepada pengguna yang baru pertama kali menggunakan LRT.

Dengan adanya petugas-petugas tersebut, LRT Sumatera Selatan tidak hanya menjadi simbol kemajuan transportasi di wilayah ini, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kualitas layanan publik. Kehadiran petugas pelayanan ini membuktikan bahwa setiap elemen dalam operasional LRT berperan penting dalam menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat.

*Ditulis oleh Ilmi Aqlia Dinanda (Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Sriwijaya)