BPKARSS Kunjungi BTP Semarang untuk Bahas Optimalisasi Keterbukaan Informasi Publik

Palembang, 1 Februari – Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) melakukan kunjungan kerja ke Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Semarang dalam rangka membahas optimalisasi keterbukaan informasi publik, Jumat (31/1). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya BPKARSS untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kereta api ringan (LRT) di Sumatera Selatan.

Rombongan BPKARSS yang dipimpin oleh Kepala Subbag Keuangan dan Umum Haris Farizi, diterima dengan hangat oleh Kepala Subbag Tata Usaha BTP Semarang Oktaviandy Ali beserta jajarannya. Dalam sambutannya, Haris menekankan pentingnya keterbukaan informasi publik dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proyek-proyek strategis nasional, termasuk LRT Sumatera Selatan. "Keterbukaan informasi publik bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan untuk memastikan bahwa setiap tahap pengelolaan LRT dapat diakses dan dipahami oleh masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa BPKARSS telah berkomitmen untuk mematuhi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Namun, masih terdapat tantangan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut, terutama dalam hal penyediaan data yang akurat, tepat waktu, dan mudah diakses oleh publik.

BTP Semarang Berbagi Pengalaman

Ali dalam paparannya, menyampaikan pengalaman BTP Semarang dalam mengelola keterbukaan informasi publik, khususnya dalam proyek-proyek perkeretaapian di Jawa Tengah. "Kami telah mengembangkan sistem informasi terintegrasi yang memungkinkan masyarakat untuk mengakses data proyek secara real-time. Selain itu, kami juga rutin mengadakan forum diskusi publik untuk menerima masukan dan menjawab pertanyaan dari masyarakat," jelasnya.

Budi juga menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam mendukung keterbukaan informasi. "Sinergi antara BPKARSS, BTP, dan instansi terkait lainnya akan memperkuat upaya kita untuk menciptakan tata kelola yang transparan dan akuntabel," tambahnya.

Rencana Tindak Lanjut

Hasil dari pertemuan ini menghasilkan beberapa rencana tindak lanjut, di antaranya:

1. Pengembangan Sistem Informasi Terpadu: BPKARSS akan mengadopsi sistem informasi yang digunakan oleh BTP Semarang untuk memastikan bahwa data dan informasi terkait LRT Sumatera Selatan dapat diakses dengan mudah oleh publik.

2. Pelatihan dan Sosialisasi: BPKARSS akan mengadakan pelatihan internal bagi stafnya mengenai tata cara pengelolaan informasi publik yang sesuai dengan standar nasional. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga akan ditingkatkan melalui berbagai media, termasuk website resmi dan media sosial.

3. Kolaborasi Antarinstansi: BPKARSS dan BTP Semarang akan menjalin kerja sama yang lebih erat dalam hal pertukaran informasi dan best practices terkait pengelolaan proyek perkeretaapian.

Kunjungan kerja ini diharapkan menjadi langkah awal bagi BPKARSS dalam mengoptimalkan keterbukaan informasi publik. Dengan dukungan dari BTP Semarang dan instansi terkait lainnya, BPKARSS berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan informasi kepada masyarakat, sehingga proyek LRT Sumatera Selatan dapat berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat.

"Kami berharap, dengan keterbukaan informasi yang optimal, masyarakat Sumatera Selatan dapat merasakan manfaat dari proyek LRT ini, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan," tutup Haris.