BPKARSS Dorong Transportasi Berkelanjutan Lewat LRT dan Feeder

BPKARSS (Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan) mendorong transportasi berkelanjutan di Palembang melalui pengembangan LRT dan layanan feeder. Langkah ini menjadi respon atas kebutuhan mobilitas masyarakat perkotaan yang terus meningkat khususnya di kawasan yang padat aktivitas.

LRT Sumsel yang dioperasikan oleh KAI sejak 2018 dan dikelola oleh BPKARSS, telah menjadi moda transportasi andalan karena lebih efisien, ramah lingkungan, dan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Untuk mendukung penggunaan LRT, BPKARSS telah menghadirkan layanan feeder yang menghubungkan berbagai kawasan permukiman dengan stasiun LRT.

Ada delapan koridor feeder yang beroperasi. Antara lain, koridor 1 (Talang Kelapa – Talang Buruk – Asrama Haji), Koridor 2 (Stasiun Asrama Haji - Sematang borang- Jalan Neordin Pandji, Koridor 3 (Stasiun Polresta Palembang – Komplek OPI, Koridor 3 (Stasiun LRT RSUD - Sukawinatan), Koridor 4 (Stasiun LRT Asrama Haji -Talang Betutu), Koridor 6 (Stasiun LRT DJKA - Terminal Pasar Plaju), Koridor 7 Kamboja - Bukit Siguntang - Stasiun Demang) dan Koridor 8 (Asrama Haji – Talang Jambe).

Kepala BPKARSS Rode Paulus Gagok Pudjiono mengakui bahwa meskipun layanan feeder sudah tersedia, tantangan tetap ada, terutama rendahnya kesadaran masyarakat akan manfaat transportasi umum. "Banyak warga masih menganggap kendaraan pribadi lebih praktis, padahal dengan sistem terintegrasi ini perjalanan justru bisa lebih efisien," ujarnya.

BPKARSS berharap ke depan adanya penambahan rute feeder untuk menjangkau wilayah yang tidak dilintasi LRT. Dengan penambahan armada, diharapkan kapasitas layanan feeder dapat meningkat, sehingga lebih banyak masyarakat yang terlayani. ”Tentu nya memerhatikan ketersediaan anggaran,” katanya.

Di bagian lain, program sosialisasi akan difokuskan pada edukasi masyarakat mengenai manfaat transportasi umum dan cara menggunakan layanan yang tersedia. Ke depannya, BPKARSS juga mempertimbangkan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya mengenai manfaat menggunakan transportasi umum dan cara mengakses layanan yang tersedia, guna mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke moda transportasi publik. BPKARSS menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan demi mendukung jaringan diseluruh kota. “Upaya ini bukan hanya soal moda transportasi, tapi bagian dari menciptakan kota yang lebih nyaman dan berkelanjutan,” tambahanya.

Isma Rahmadani Penulis Adalah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Raden Fatah Palembang