Tingkatkan Konektivitas, Ditjen Intram Kemenhub Gelar Rapat Koordinasi Integrasi Transportasi Multimoda di Palembang

19-09-2025 / 6 Views

Palembang, 19 September 2025 – Guna mempercepat terwujudnya sistem transportasi yang terintegrasi dan efisien, Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram) Kementerian Perhubungan mengadakan rapat koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhub di Palembang. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (19/9) tersebut secara khusus membahas pengembangan integrasi transportasi dan multimoda di Kota Palembang, dengan fokus pada simpul utama, konektivitas ke kawasan sentra produksi pangan, serta penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD).

Rapat yang digelar di kantor Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Sumatera Selatan ini dibuka secara resmi oleh Verdalita Sury, Penelaah Teknis Kebijakan Ditjen Intram. Dalam sambutannya, Verdalita menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk menciptakan sistem transportasi yang tidak hanya menghubungkan antar moda, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kenyamanan masyarakat.

“Integrasi transportasi dan multimoda adalah kunci untuk menciptakan mobilitas yang lancar, hemat waktu, dan berbiaya terjangkau. Palembang, sebagai kota metropolitan yang terus berkembang, membutuhkan perencanaan yang komprehensif. Sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan UPT di lapangan mutlak diperlukan,” ujar Verdalita dalam pengantarnya.

Pemaparan Konsep dan Regulasi oleh Konsultan

Pemaparan materi kemudian dilanjutkan oleh Muhammad Isnaeni selaku konsultan dari PT. SCALARINDO UTAMA Consult. Dalam presentasinya, Isnaeni menjabarkan secara detail sejumlah hal mendasar, mulai dari definisi integrasi transportasi dan multimoda, hingga bagaimana arahan kebijakan tersebut tertuang dalam dokumen perencanaan nasional.

“Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, keterpaduan transportasi menjadi salah satu agenda prioritas. Tujuannya adalah untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi dengan mengoptimalkan konektivitas logistik dan pergerakan orang,” jelas Isnaeni.

Dia juga memaparkan pentingnya mengidentifikasi simpul-simpul transportasi utama, seperti bandara, stasiun LRT, dan terminal, yang akan menjadi titik integrasi antarmoda. Selain itu, konektivitas ke kawasan sentra produksi pangan dinilai crucial untuk memastikan distribusi hasil pertanian dan produk lokal dapat berjalan efektif, sehingga mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi daerah.

Dukungan dari UPT dan Harapan untuk Revitalisasi Konsep TOD

Pada sesi tanggapan, Kepala Seksi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan, Aditya Yunianto, menyambut baik kedatangan dan inisiatif Ditjen Intram. Aditya, yang akrab disapa Adit, mengapresiasi langkah nyata pemerintah pusat untuk turun langsung melihat kondisi dan berkoordinasi dengan UPT di daerah. “Kehadiran Ditjen Intram di kantor kami hari ini merupakan sinyal positif. Kami siap mendukung penuh segala upaya integrasi ini,” ujar Aditya.

Lebih lanjut, Aditya menjelaskan bahwa konsep Transit Oriented Development (TOD) sebenarnya telah pernah dibahas dengan Pemerintah Kota Palembang. Konsep TOD yang dimaksud adalah pengembangan kawasan terpadu di sekitar stasiun LRT Ampera, yang memadukan fungsi transit, komersial, residensial, dan ruang publik.

“Singkatnya, konsep TOD ini akan menyatukan banyak spot menarik di pusat kota Palembang, seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan kawasan wisata, dengan stasiun LRT sebagai pusatnya. Hal ini akan menciptakan kawasan yang hidup, mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi, dan meningkatkan efisiensi perjalanan,” paparnya.

Namun sayangnya, lanjut Aditya, pengembangan konsep tersebut untuk sementara ditahan dengan pertimbangan efisiensi dan prioritas anggaran. Dia berharap melalui momentum rapat koordinasi ini, gagasan TOD dapat dihidupkan kembali dan mendapatkan dukungan penuh dari Ditjen Intram untuk direalisasikan.

“Kami berharap Ditjen Intram dapat menjadi motor penggerak untuk melanjutkan gagasan brilian TOD ini. Dengan dukungan dari pusat, kami yakin Pemkot Palembang akan melihat ini sebagai peluang besar untuk pembangunan kota yang lebih modern dan terintegrasi,” ungkapnya.

Rapat koordinasi ini diakhiri dengan diskusi intensif yang menghasilkan sejumlah rekomendasi dan komitmen bersama untuk segera memetakan langkah-langkah tindak lanjut. Diharapkan, langkah strategis ini akan menjadi percepatan bagi terwujudnya Palembang sebagai kota dengan sistem transportasi multimoda yang terpadu, cerdas, dan berkelanjutan.

 

6 Comment

Jhone Michale

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

jhon doe

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiustempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veninostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip

Jenifer Hearly

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.