Persiapan Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, BTP Kelas I Surabaya Cek Lintas Wilayah Utara dan Tengah Daop 8 Surabaya
23-10-2025 / 25 ViewsSurabaya – Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya mulai bersiap diri dalam menyambut penyelenggaraan Angkutan Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026. Salah satu persiapan yang dilakukan yaitu dengan melaksanakan pemeriksaan lintas di wilayah tengah dan wilayah utara Daop 8 Surabaya.
Pemeriksaan yang dilaksanakan bersama KCI Wilayah 8 dan KAI Daop 8 Surabaya ini berlangsung selama dua hari, 21 – 22 Oktober 2025. Pada hari pertama, pemeriksaan lintas dilaksanakan pada wilayah tengah Daop 8 Surabaya dan perjalanan dimulai dari Stasiun Surabaya Gubeng hingga Stasiun Mojokerto dan kembali lagi ke Stasiun Surabaya Gubeng.
“Kami melakukan pemeriksaan jalur dan di setiap stasiun kami melakukan pemberhentian sehingga kami dapat melihat bagaimana kesiapan prasarana, lalu rencana pengembangan ke depan nanti seperti apa, kemudian bagaimana kondisi stasiunnya. Itu yang kami lihat bersama-sama sehingga tujuannya untuk meningkatkan pelayanan,” ungkap Kepala BTP Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan.

Pada hari kedua, pemeriksaan lintas dilaksanakan pada wilayah utara Daop 8 Surabaya yang dimulai dari Stasiun Surabaya Pasarturi hingga Stasiun Tobo dan kembali ke Stasiun Surabaya Pasarturi. Mulai dari stasiun keberangkatan hingga stasiun tujuan akhir, total terdapat 15 kali pemberhentian di stasiun.
“Banyak yang sebenarnya kami lihat, bukan hanya dalam rangka persiapan Angkutan Nataru tetapi juga yang pertama, stasiun ini akan dikembangkan seperti apa? Hal ini karena mungkin jumlah penumpangnya itu juga sudah lumayan meningkat,” katanya.
Denny menambahkan, dari hasil pemeriksaan ditemukan 2 stasiun di wilayah utara Daop 8 Surabaya tidak melayani naik turun penumpang meski sudah memiliki fasilitas yang memadai, yaitu Stasiun Surabayan dan Gembong yang berada di Kabupaten Lamongan.
“Jadi dalam waktu dekat kami akan melakukan rapat dengan KCI Wilayah 8 dan KAI Daop 8 Surabaya. Dan kami akan coba melakukan kajian untuk kita bisa melihat demand-nya di stasiun Surabayan dan Gembong untuk kemudian kami lakukan pembahasan bersama Dit. LLAKA terkait usulan untuk stasiun tersebut menjadi stasiun naik turun penumpang,” jelasnya.

EVP Daop 8 Surabaya Wisnu Pramudyo yang turut hadir mengatakan, kegiatan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara regulator dan operator. Ia pun menambahkan akan ada banyak kolaborasi antara pihaknya dan BTP Kelas I Surabaya untuk mendukung perkeretaapian di Jawa Timur lebih maju.
“Kegiatan ini sangat kolaboratif dan bagus, sehingga segala sesuatu bisa diselesaikan bareng-bareng, tidak ada masalah. Dan informasi-informasi pengembangan terkait dengan kawasan stasiun dan lain sebagianya ini bisa lebih tersampaikan dan kita bisa kolaborasi untuk mendukung itu menjadi terwujud dan berjalan lancar,” ungkap Wisnu.
“Ke depannya selain cek lintas, akan ada kolaborasi lain dengan BTP Kelas I Surabaya yaitu dalam penataan kawasan Stasiun Wonokromo, kemudian juga persiapan SRRL di Jawa Timur, dan satu lagi yang dalam waktu dekat ini adalah Angkutan Nataru 2025/2026,” pungkasnya.

6 Comment
Jhone Michale
Nov 09 2021
replyLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
jhon doe
Nov 09 2021
replyLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiustempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veninostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip
Jenifer Hearly
Nov 09 2021
replyLorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.