BTP Kelas I Surabaya Gelar Sosialisasi P4GN dan Penanggulangan Bencana untuk Dukung Peningkatan Kinerja dan Keselamatan di Sektor Perkeretaapian
Surabaya – Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya menggelar Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dan Penanggulangan Bencana di Hotel Novotel Samator Surabaya pada Kamis, 14 November 2024. Bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, acara ini bertujun untuk meningkatkan kinerja dan keselamatan bagi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya.
Kepala BTP Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan, S.T., M.M. dalam sambutannya mengatakan, acara ini merupakan wujud komitmen Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya sebagai bagian dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dalam mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat upaya P4GN di sektor perkeretaapian.
“Pastinya kami menyadari, narkoba adalah ancaman nyata bagi generasi bangsa dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam upaya pencegahan dan pemberantasannya. Terutama di lingkungan terdekat kita semua, yaitu lingkungan kerja,” ungkap Denny.
Denny menambahkan, penanggulangan bencana bagi pekerja di sektor transportasi juga tidak kalah penting. Menurutnya kita perlu tahu bagaimana kita cara mitigasi bencana dan melakukan aksi terkait penanggulangan bencana sehingga dapat mengatasinya dengan sebaik mungkin.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan atas terselenggaranya acara ini. Semoga kita dapat terus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari narkoba serta siap dan tanggap dalam menghadapi bencana,” harapnya.
Acara pun dimulai dengan pelaksanaan tes urin bagi pegawai Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya yang hadir, dipandu oleh pihak BNNP Jawa Timur. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruhnya bersih dan bebas dari penggunaan narkotika. Setelah pemeriksaan selesai, acara dilanjutkan dengan sosialisasi P4GN dengan menghadirkan dr. Munawar Kholil, dokter muda BNNP Jawa Timur.
Kholil menyampaikan, narkotika adalah zat/obat dari alami atau sintetis yang dapat menimbulkan ketergantungan dan mengganggu daya pikir, daya ingat, konsentrasi, persepsi, perasaan, dan perilaku. Narkotika dapat merusak generasi bangsa karena tanpa disadari oleh penggunanya ia mampu merenggut kehidupan dalam jangka waktu yang singkat.
“Dan perlu diketahui bahwa ‘gerbang’ bagi narkoba yaitu rokok dan alkohol karena keduanya termasuk bahan adiktif. Sehingga kita perlu mewaspadai bersama,” kata Kholil.
Oleh karena itu menurutnya pengendali utama dari langkah P4GN bukan orang lain, melainkan diri sendiri. Sehingga penting untuk membentengi diri dari bujuk rayu narkotika, baik yang muncul dari dalam diri sendiri maupun pengaruh sosial sekitar kita.
Selain pengetahuan akan pentingnya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika, peserta juga mendapatkan sosialisasi pengendalian bencana dari Suprapto, pengolah data di BPBD Provinsi Jawa Timur. Materi ini tidak kalah penting, mengingat wilayah kerja Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Surabaya berada di Jawa Timur.
“7 dari 127 gunung api aktif di Indonesia berada di Jawa Timur. Wilayah kita ini juga merupakan daerah rawan gempa bumi karena berdekatan dengan jalur pertemuan lempeng tektonik, yaitu lempeng Indo – Australia. Sebagian besar kawasan pesisir pantai di Jawa Timur juga rawan terlanda tsunami,” ungkap Suprapto.
Belum lagi, imbuhnya, iklim tropis menyebabkan sering banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan, kebakaran lahan, hujan, abrasi dan gelombang ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur. Oleh karena itu penting bagi seluruh masyarakat di Jawa Timur mendapatkan bekal yang cukup terkait penanggulangan bencana.
“Hasil penelitian dan survey di Jepang oleh Great Hansin Earthquake pada 1995 menunjukkan, kesiapsiagaan diri sendiri menjadi sebab terbesar korban bencana selamat dalam durasi ‘golden times’, yaitu 34,9 persen. Sementara dukungan keluarga di posisi kedua dengan 31,9 persen dan dukungan teman atau tetangga di posisi ketiga dengan 28,1 persen. Sehingga ingat, keselamatan diri sendiri adalah yang utama,” pesannya. (NSA)
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google