DISKUSI RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN DAN LAYANAN PERKERETAAPIAN WILAYAH SUMATERA BAGIAN SELATAN
Pada tanggal 9 April 2019, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Selatan telah melaksanakan diskusi dan rapat pembahasan terkait dengan Rencana Pengembangan Jaringan dan Layanan Perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Selatan di Palembang, Sumatera Selatan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelaraskan visi dan misi antar stakeholdersterkait sehingga harapan untuk ”Sustainable Development” dapat diwujudkan. Disamping itu, pelaksanaan kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari tugas Balai Teknik Perkeretaapian dalam melakukan peningkatan dan pengawasan prasarana, pengawasan penyelenggaraan sarana, lalu lintas, angkutan dan keselamatan perkeretaapian, serta termasuk dalam rangka penyusunan Rencana Strategis Bidang Perkeretaapian Tahun 2020-2024 di wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Diskusi dan rapat pembahasan dipimpin oleh Kepala Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumatera Bagian Selatan dan dihadiri oleh beberapa stakeholders yang terkait dengan rencana pengembangan perkeretaapian, diantaranya Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir, PT KAI (Persero), PT Bukit Asam (Persero), dan PT Servo Marga Sejahtera.
Berdasarkan hasil pembahasan, terdapat usulan dan rencana pengembangan jaringan dan layanan perkeretaapian Wilayah Sumatera Bagian Selatan berupa kegiatan pengembangan melalui pembiayaan APBN serta pembiayaan Non-APBN. Kegiatan pengembangan jaringan perkeretaapian dengan skema pembiayaan APBN diantaranya berupa lanjutan pembangunan jalur kereta api trans Sumatera untuk segmen Palembang – Jambi sepanjang 232,6 km serta pembangunan jalur ganda kereta api antara Muara Enim – Lahat sepanjang 38,1 km.
Sedangkan kegiatan pengembangan jaringan perkeretaapian melalui pembiayaan non APBN di wilayah Sumatera Bagian Selatan, antara lain:
- Pengembangan Kereta Api Tanjung Enim Baru – Perajen. Rencana trase pengembangan jalur kereta api antara Tanjung Enim Baru – Simpang – Prajen sepanjang 38,35 Km dengan target minimal angkutan 10 juta ton per tahun dan nilai investasi ±Rp4.500.000.000.000,00 dengan rencana desain jalur kereta api yaitu single track, kecepatan operasional KA 45 km/jam, radius minimal trase 400 meter, dan radius minimal rail loop 150 meter.
- Rencana trase pengembangan jalur Kereta Api Lahat – Muara Enim – Ogan Ilir sepanjang 150 Km, yang bertujuan untuk meningkatkan produksi batubara menjadi 25 juta ton per tahun hingga tahun 2033 dengan nilai investasi Rp25.300.000.000.000,00. Status terakhir proyek telah mendapatkan Persetujuan Penetapan Trase oleh Menteri Perhubungan pada Bulan September 2018 dan Persetujuan Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus melalui Keputusan Gubernur Sumatera Selatan tanggal 25 Januari 2019 dan untuk target konstruksi direncanakan mulai 1 Juli 2019.
Diskusi dan pembahasan pada acara tersebut, diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyusunan dokumen Rencana Strategis Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Selatan tahun 2020-2024 termasuk dalam penentuan prioritas pembangunan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Lampung dan Jambi, serta turut mendorong perwujudan pembangunan perkeretaapian melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), tidak hanya bersumber dari APBN. (btpsumsel)
Ikuti terus website djka.dephub.go.id untuk update berita seputar Direktorat Jenderal Perkeretaapian agar kamu tidak ketinggalan berita!
Follow akun sosial media kami. Instagram : ditjenperkeretaapian Twitter : @perkeretaapian Youtube : Ditjen Perkeretaapian.
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google