Diklat Pemeriksa Jalan dan Bangunan Kereta Api, Tingkatkan Kompetensi Prasarana Perkeretaapian
Grobogan – Pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) perkeretaapian terus ditingkatkan Balai Perawatan Perkeretaapian (Baperka), tidak hanya di sektor sarana perkeretaapian melainkan prasarana perkeretaapian.
Untuk mendukung peningkatan kompetensi di bidang kerja prasarana perkeretaapian, Baperka selenggarakan diklat kompetensi tenaga pemeriksa jalan dan bangunan kereta api. Kegiatan dilaksanakan selama lima hari, dari tanggal 10 s.d 14 Oktober 2022, bertempat di Aula Workshop Ngrombo dan emplasement Balai Perawatan Perkeretaapian.
Hadir sebagai narasumber adalah tim pendidik dari Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun.
Kegiatan diklat dibuka langsung oleh Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian M Andi Hary Murty. Dalam sambutannya Andi menekankan bahwa salah satu tusi Baperka tidak sebatas pada perawatan sarana tetapi juga prasarana perkeretaapian.
“Perawatan di subsektor perkeretaapian secara garis besar dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu perawatan sarana dan prasarana perkeretaapian, kita telah konsisten melaksanakan tugas perawatan sarana perkeretaapian, kedepan Balai akan melakukan pekerjaan perawatan prasarana perkeretaapian”, jelas Andi ketika membuka kegiatan di hadapan peserta diklat.
Paling sedikit ada 30 pegawai menjadi peserta diklat. Pimpinan Balai Perawatan Perkeretaapian pun turut ikut serta pada diklat tersebut. Hal tersebut cukup menunjukkan pentingnya kompetensi di bidang perawatan prasarana perkeretaapian.
Balai Perawatan Perkeretaapian memiliki berbagai fasilitas perawatan sarana dan prasarana perkeretaapian. Alat pendukung perawatan prasarana yang dikelola Baperka, sampai dilaksanakannya diklat, lebih dominan pada alat pemeriksa komponen prasarana perkeretaapian.
Kesiapan penggunaan alat pendukung perawatan prasarana, harus diimbangi dengan kompetensi personel yang akan mendapat plot penugasan di bidang prasarana perkeretaapian. Hal inilah tujuan utama diadakannya diklat, selain mempersiapkan kompetensi SDM juga memetakan potensi tenaga di bidang perawatan prasarana perkeretaapian.
Diklat dilaksanakan dengan metode pembelajaran di dalam ruang, dan dengan praktik penggunaan beberapa perangkat alat pemeriksa jalur kereta api, yang telah disiapkan tim pengajar PPI Madiun.
Agenda praktik dapat dilaksanakan pada hari ketiga. Pada pengamatan saat peliputan di lapangan, peserta diklat dibagi menjadi dua kelompok. Pembagian kelompok dimaksudkan untuk efektifitas waktu praktek, mengingat ada beberapa alat pemeriksaan yang berbeda, diantaranya alat pemeriksa kelengkungan jalur rel, kemudian alat untuk perhitungan geometri jalur rel, dan alat ketiga berfungsi untuk melihat profil rel kereta api.
Peserta diklat tidak hanya dituntut paham pengoperasian alat, tetapi harus paham perhitungan matematika untuk menentukan parameter yang benar, untuk aplikasi pada alat. Secara metodologi diklat, peserta mendapat pengetahuan tentang logika berpikir mengenal medan jalur rel terlebih dahulu, baru dapat mengaplikasikan pada alat dengan benar pada saat praktik.
Selama melakukan praktek, peserta mendapat pendampingan tim pengajar PPI Madiun. Praktik dilakukan di fasilitas prasarana Baperka, karena emplasement Workshop Ngrombo dilengkapi dengan delapan jalur rel yang dilengkapi kombinasi lengkung dan lurus.
Tim Pengajar PPI Madiun, David Malaiholo, memberikan penjelasan tentang kriteria penting jalur rel di sela-sela pendampingan praktik lapangan peserta diklat, “pada jalur rel, perlu ketahanan terhadap deformasi tetap, deformasi tetap vertikal yang berlebihan cenderung menjadi deformasi tetap sehingga geometrik jalan rel menjadi tidak baik, dengan wujud ketidakrataan vertikal, horisontal dan puntir, inilah yang perlu diantisipasi pemeriksa jalur rel”, jelas David di yang merupakan salah satu lektor di PPI Madiun dan beberapa kali menjadi konsultan di bidang perkeretaapian.
Semua peserta diklat berhasil menguasai alat dan metode penggunaan alat sesuai norma yang benar. Pengetahuan fundamental pemeriksaan jalur dan bangunan kereta api memberikan kontribusi bagi terwujudnya aspek keselamatan transportasi sektor perkeretaapian.
Seluruh peserta pelatihan sertifikasi K3 operator alat kerja, mengikuti kegiatan dengan tertib dan menghormati seluruh proses demi proses yang ditentukan oleh lembaga penyelenggara sertifikasi. (yogo)
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google