Peserta Diklat Inspektur Sarana KA “Inspeksi” Sarana KA Baperka
Grobogan – Rabu siang (8/3/2023) rombongan Politeknik Perkeretaapian Indonesia (PPI) Madiun tiba di area Worskhop Ngrombo Balai Perawatan Perkeretaapian. PPI Madiun datang bersama peserta Diklat Inspektur Sarana Perkeretaapian.
Tim PPI Madiun mendampingi peserta Diklat untuk praktek sebagai seorang Inspektur Sarana Perkeretaapian. Balai Perawatan Perkeretaapian memfasilitasi untuk empat jenis sarana perkeretaapian sebagai obyek kerja Inspektur Sarana Perkeretaapian, meliputi empat kategori sarana perkeretaapian, terdiri dari Lokomotif, Kereta, Gerbong dan Peralatan Khusus.
Rombongan PPI Madiun dipimpin oleh Dimas Adi Perwira, di sela kegiatan Dimas memberikan keterangan, pelaksanaan PKL Inspektur Sarana Perkeretaapian di Balai Perawatan Perkeraapian merupakan bagian dari rangkaian Diklat yang harus dijalani peserta. “Diklat Inspektur Sarana Perkeretaapian adalah program PPI Madiun, atas inisiatif Direktorat Jenderal Keselamatan Dirjen Perkeretaapian, pesertanya merupakan perwakilan dari UPT atau unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan”, terang Dimas.
Secara khusus PPI Madiun menggandeng Balai Perawatan Perkeretaapian dalam kegiatan PKL Inspektur Sarana Perkeretaapian. Menurut Dimas kegiatan ini adalah simulasi inspeksi sarana perkeretaapian, maka yang dibutuhkan adalah tempat yang memiliki sarana perkeretaapian, salah satunya seperti yang ada di Balai Perawatan Perkeretaapian, “tempat seperti di Workshop Ngrombo ini, sarana (perkeretaapian) sangat lengkap sekali, maka atas pertimbangan itu PKL dapat dilakukan simulasi inspeksi sarana yang ada di Balai Perawatan Perkeretaapian”, pungkas Dimas.
Pada saat pengamatan di lapangan selama peliputan, peserta diklat dibagi menjadi empat kelompok yang mewakili empat ketegori sarana. Kelompok Lokomotif, melakukan inspeksi pada sarana Lokomotif CC 300 yang stabling di tempat pencucian sarana, sebelah selatan gedung workshop perawatan perkeretaapian.
Seluruh peserta PKL dan tim pendamping Balai Perawatan Perkeretaapian terlihat melaksanakan kewajiban untuk selalu mengenakan APD lengkap sepanjang pelaksanaan kegiatan, meliputi helm standar, dan rompi keselamatan untuk peserta yang tidak mengenakan pakaian dinas lapangan.
Kelompok kereta menggunakan obyek inspeksi pada rangkaian Kereta Kedinasan yang ada di luar gedung worskhop dan Kereta Ukur juga Kereta Inspeksi yang ada di dalam gedung workshop, lalu kelompok gerbong diarahkan untuk melihat sarana gerbong datar yang stabling di area jalur spoor nomor enam dan nomor tujuh di sisi timur gedung Workshop Ngrombo. Ada dua rangkaian gerbong datar yang dapat dimanfaatkan perserta. Sedangkan kelompok peralatan khusus dapat memanfaatkan sarana Multi Tie Tamper (MTT) yang stabling di samping Lokomotif CC 300.
Para peserta melaksanakan manjalankan tugas selayaknya sebagai Inspetur Sarana Perkeretaapian, masing-masing mereka memegang lembar check sheet yang digunakan untuk melakukan pengecekan kondisi sarana perkeretaapian.
Parameter yang digunakan dalam pemeriksanaan hampir sama antar kategori sarana perkeretaapian, mulai dari rangka atas sarana sampai rangka bawah sarana termasuk pengukuran profil roda sarana. Hal yang membedakan ada pada karakter khusus yang melekat pada fungsi sarana. Peserta yang berada di sarana perkeretaapian yang berpenggerak sendiri, akan mengulik tidak hanya profil komponen sarana, melainkan juga fungsi kendali pada ruang kemudi sarana.
Bunyi klakson sarana perkeretaapian sering dibunyikan di sela kegiatan praktek inspeksi, selain juga indikator fungsi lain seperti lampu, fungsi wiper, indikator oli mesin dan parameter lainnya.
Kelompok lokomotif CC 300 pun diberikan kesempatan untuk menjalankan sarana untuk jarak pendek dan terbatas.
Sehingga praktik kegiatan inspeksi yang didapatkan peserta cukup lengkap, mulai dari pengecekan sarana melalui tampilan visual secara fisik, baik itu fisik komponen penggerak roda maupun berkaitan dengan mesin penggerak sarana, pengecekan fungsi kendali sarana meliputi hal-hal yang bersifat elektrik, sampai pada pengecekan dengan kondisi sarana sedang bergerak dinamis, meskipun terbatas pada jarak tertentu.
Kegiatan praktek inspeksi pada sarana perkeretaapian tidak mengalami kendala walaupun di saat bersamaan cuaca tiba-tiba hujan dengan intensitas cukup lebat, karena peserta masih bisa praktek pada sarana perkeretaapian yang stabling di dalam gedung workshop perawatan.
Sebagai informasi, Workshop Ngrombo memiliki dua area pokok untuk perawatan sarana perkeretaapian, di dalam ruang dan di luar ruang. Fasilitas dalam ruang berada di dalam gedung tertutup dengan empat jalur rel (spoor) yang berjajar. Fasilitas luar ruang berada di samping timur gedung dengan empat jalur rel juga, namun terpisah dari empat spoor yang ada di dalam gedung worskhop, sehingga secara total Balai Perawatan Perkeretaapian memiliki delapan jalur rel untuk keperluan perawatan sarana perkeretaapian. (yogo)
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google