Urgensi Pengembangan Fasilitas Depo KRL Depok

21-02-2025 / 50 Views

Depok – Depo KRL Depok memiliki peran vital dalam memenuhi layanan transportasi KRL wilayah Jabodetabek. Setidaknya dalam sehari tak kurang dari satu juta masyarakat menggunakan moda transportasi KRL. Apabila menilik dari sejarahnya, Depo KRL Depok rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2008, dengan kapasitas operasional sesuai kebutuhan penggunaan armada KRL pada masa itu. 


Kini menginjak di tahun 2025, Depo Depok telah melewati masa 17 tahun sejak pertama kali Depo dioperasikan. Selama waktu itu pula, telah banyak teknologi perkeretaapian yang berkembang. Pun, animo masyarakat dalam menggunakan mode KRL terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu untuk mengimbangi animo yang sedemikian besar kapasitas operasi KRL Jabodetabek pun telah ditingkatkan dengan satu trainset menggunakan 12 stamformasi kereta yang semula menggunakan 8 stamformasi kereta. 


Di tengah perkembangan KRL Jabodetabek itu, kemampuan perawatan sarana di Depo KRL Depok pun kemudian disesuaikan dengan kapasitas operasi KRL di lapangan. Namun demikian, meskipun terkesan “dipaksakan” untuk memenuhi kebutuhan perawatan sarana KRL harian sekaligus overhaul, bagaimanapun pengembangan fasilitas Depo KRL Depok diperlukan, agar keselamatan transportasi KRL dapat diciptakan secara lebih optimal.


Inisiasi untuk merealisasikan pengembangan Depo KRL Depok semakin bulat ketika Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian Prayudi menangkap ketimpangan yang terjadi antara kebutuhan perawatan dengan ketersediaan kapasitas eksisting pada Depo KRL Depok. “Pemanfaatan aset Depo KRL Depok telah menghasilkan pendapatan PNBP. Nilai PNBP dapat ditingkatkan dengan cara pembaruan peralatan Depo, baik melalui penggantian yang rusak maupun perubahan total ke alat yang lebih canggih”, terang Prayudi, ketika membuka pertemuan dengan para expertise di subsektor perkeretaapian, Kamis (20/2/2025) di Kantor Satpel Depo Depok. 


Masih menurut Prayudi, rencana pengembangan perkeretaapian akan dilakukan dengan skema kerjasama KPBU maupun skema AP (Availability Payment), termasuk rencana modernisasi Depo KRL Depok yang dipakai oleh PT KCI untuk merawat KRL. 

 


Para expertise sengaja diundang untuk melakukan survei lapangan dan mengkaji yang perlu dilakukan dalam pengembangan Depo KRL Depok. Dalam arahannya, Prayudi memberikan memperhatikan khusus terhadap hal-hal, misal metode pembangunannya nanti, harus menyesuaikan karakter infrastruktur perkeretaapian, yaitu pembangunan yang dilakukan tanpa mengganggu operasional pelayanan penumpang. Kemudian yang perlu dilihat adalah potensi lahan yang tersedia secara komprehensif, dengan desain pengembangan yang komparibel dengan ketersediaan tanah.
Selain itu perlu memperhitungkan aspek potensi losis (kerugian), lalu melihat current condition, serta proyeksi kebutuhan masa mendatang, sehingga terlihat angka produktifitas yang dihasilkan. Dan tidak kalah penting adalah memperhatikan faktor lingkungan dengan melakukan analisa AMDAL.


“Kajian yang dilakukan perlu ditentukan tenggat waktunya, perlu disusun dalam tempo waktu secepatnya, karena nanti hasil kajian akan dilaporkan ke Dirjen (Perkeretaapian), untuk kemudian dapat diproses bersama institusi lintas sektor”, jelas Prayudi.


Selain para expertise, PT KCI tampak hadir pula pada pertemuan tersebut. Hadir Kepala Depo Depok, Asep, Saeful Permana, yang memberikan gambaran mengenai kondisi eksisting Depo KRL Depok beserta tantangannya kedepan. Menurutnya, pengembangan fasilitas perawatan di Depo KRL Depok didasarkan karena perubahan formasi trainset yang awalnya satu trainset terdiri dari 8 stamformasi kereta, kemudian tumbuh menjadi 12 stamformasi kereta. Perubahan itu sampai dengan saat ini belum diimbangi dengan peningkatan kapasitas fasilitas perawatan Depo KRL Depok. “Penempatan kereta pada fasilitas jalur inspeksi, pun dipaksakan dengan 12 stamformasi meskipun kapasitas operasinya masih 8 stamformasi, sehingga menyebabkan adanya intervensi persinyalan di fasilitas workshop”, terang Asep. Masih menurut Asep, peningkatan yang dibutuhkan dengan adanya perubahan stamformasi tersebut meliputi diantaranya perpanjangan deck overcapping dan spoor kolong, pada jalur inspeksi I3 dan I6. 


Kapasitas tempat stabling eksisting mampu menampung 466 kereta, dengan 16 jalur stabling, meliputi 14 jalur untuk stabling dan 2 jalur passing. Setiap satu jalur stabling mampu menampung 24 kereta atau 2 trainset dengan 12 stamformasi.


Ada hal yang menarik tentang apa yang disampaikan expertise yang hadir pada hari itu. Expertise dari PT Railways Asset Management (RAM), mengungkapkan penggunaan material untuk pembangunan sudah bisa dipenuhi dari manufaktur perkeretaapian yang menyediakan material dengan TKDN yang ditentukan.


Nantinya proses pembangunan akan dibarengi dengan proses sharing knowledge, yang dilakukan bersama dengan tim teknis Balai Perawatan Perkeretaapian.


Survei untuk pembangunan pun telah memakai BIM (Building Infrastruktur Modeling) sesuai ketentuan dari Kementerian PUPR. BIM meliputi fasilitas yang mencover teknis, komponen biaya, manajemen risiko, kelembagaan, nantinya tertuang di dalam hasil FS (Feasibility Study).


Sementara expertise dari ARIRA, lebih banyak berbicara mengenai gambaran transformasi digital yang dilakukan dengan sistem manajemen aset berbasis GIS dan AI. Perangkat yang dipakai adalah IBAM. IBAM berperan dalam monitoring building dan kondisi riil fasilitas di Depo secara digital. Beberapa fitur didalamnya yang membuatnya mampu mengecek kondisi ballast menggunakan sensor. Kemampuan pemindaian sensor ke dalam tanah, perlu direview kembali dengan kebutuhan pindai sedalam 1,5 s.d. 2 meter ke dalam tanah. Kemudian sistem ini mampu terintegrasi dengan ruang kontrol sentra, serta mampu melakukan deteksi abnormal pada sistem kerja perawatan perkeretaapian. (yogo)

6 Comment

Jhone Michale

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

jhon doe

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiustempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veninostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip

Jenifer Hearly

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.