Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Kereta Api: BTP Jakarta Ajak Siswa SMPN 59 Jakarta "BERTEMAN" (Berhenti, Tengok Kanan, Kiri, Aman, Jalan)

Jakarta, 21 Juli 2025 — Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Jakarta kembali menyelenggarakan kegiatan sosialisasi keselamatan dan keamanan perlintasan kereta api, kali ini di SMP Negeri 59 Jakarta, Kemayoran. Kegiatan edukatif ini diikuti oleh puluhan siswa-siswi kelas 8 SMPN 59 Jakarta yang antusias memahami lebih jauh tentang pentingnya menjaga keselamatan di sekitar jalur kereta.

Sosialisasi ini mengusung tema “BERTEMAN”, akronim dari Berhenti, Tengok kanan–kiri, Aman, baru Jalan, sebagai panduan sederhana namun penting untuk mencegah kecelakaan di perlintasan sebidang. Melalui pendekatan yang komunikatif dan visual, para siswa diajak untuk memahami langkah-langkah keselamatan secara praktis dan aplikatif.

Dalam sesi utama, tim BTP Jakarta menyampaikan materi keselamatan di perlintasan sebidang, mencakup pengenalan jenis-jenis perlintasan, rambu-rambu wajib, dan cara melintas yang benar. Penjelasan ini diperkuat dengan pemutaran dokumentasi serta pemaparan beberapa kejadian nyata yang pernah terjadi di perlintasan sebidang — mulai dari kecelakaan akibat kelalaian, hingga kejadian tragis karena pengguna jalan tidak mendahulukan kereta yang melintas.

Selain itu, siswa-siswi juga dibekali informasi mengenai perilaku berisiko di sekitar rel, seperti bermain di jalur kereta, tawuran, pelemparan batu, dan aksi vandalisme yang tidak hanya membahayakan keselamatan namun juga mengganggu operasional dan merusak fasilitas publik.

Dengan semangat kolaboratif, kegiatan ini bertujuan membentuk pelajar sebagai agen perubahan yang sadar keselamatan. Mereka diharapkan tidak hanya menerapkan prinsip “BERTEMAN” dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi penyampai pesan keselamatan bagi lingkungan di sekitarnya.

BTP Jakarta percaya bahwa upaya peningkatan keselamatan perlintasan sebidang tidak hanya bergantung pada kemajuan infrastruktur semata, namun juga perlu dibangun melalui perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran kolektif masyarakat. Melalui edukasi yang dimulai sejak dini diharapkan dapat menjadi fondasi penting dalam mewujudkan budaya keselamatan perkeretaapian. Lewat pendekatan menyentuh, nyata, dan aplikatif, keselamatan bisa menjadi nilai yang tumbuh dari sekolah hingga masyarakat luas.

Humas BTP Jakarta