Performa Workshop KRL Terbesar Di Asean : Depo Depok

Depo KRL Depok Depo menempati lahan seluas lebih kurang 26 hektar dan bangunan tak kurang seluas 16.605 meter persegi. Berada di Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, aset negara yang dikelola Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) tersebut dikerjasamakan melalui Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Ketika berkunjung ke emplasement Depo KRL Depok, kita akan disuguhi dengan hamparan jalur rel KA yang terbentang layaknya hamparan tanah lapangan sepak bola. Sepanjang mata memandang dari pangkal jalur rel ujung pintu masuk Depo, terlihat tak mampu menjangkau ujung gedung Workshop Depo Perawatan KRL yang berjarak sejauh 1,3 km ke arah belakang area.

Tanah dan fasilitas Depo KRL Depok tersebut terhubung dengan jalur rel Stasiun Depok. Depo dilengkapi dengan fasilitas gedung kantor tiga lantai untuk operasional menajemen operator KRL, kemudian disamping gedung utama, terdapat kantor operasional meliputi ruang operasi sarana (Opsar), ruang staf Pemeliharaan Harian, ruang staf Quality Control dan gedung mess. Selain itu ada bangunan Rumah Sinyal untuk pengaturan lalu lintas kereta di dalam Depo.

Depo memiliki setidaknya 14 jalur stabling KRL yang terhubung dengan 11 jalur inspeksi di dalam fasilitas gedung workshop perawatan KRL. Sebagaimana  disebut diatas, jalur tersebut memiliki panjang hingga 1,3 km terbentang dari ujung gedung workshop hingga mulut jalur penghubung dengan spoor raya Stasiun Depok. Semua jalur tersambung dengan LAA (Listrik Aliran Atas).

Jalur tersebut mampu menampung total hingga 448 kereta.

Terdapat dua jenis jalur KA. Jalur stabling dan jalur inspeksi. Pada jalur stabling dapat menampung total 28 trainset dengan stamformasi 12 kereta per trainset, artinya mampu menampung 336 kereta.

Sementara pada jalur inspeksi dapat menampung 11 trainset, masing-masing 2 trainset dengan stamformasi 8 kereta, 6 trainset dengan stamformasi 10 kereta dan 3 trainset dengan stamformasi 12 kereta, artinya jalur inspeksi mampu menampung total 112 kereta.

Depo Depok memiliki fasilitas perawatan KRL berupa gedung workshop untuk perawatan KRL yang terhubung pada 11 jalur inspeksi. Meliputi 2 jalur rel terhubung ke fasilitas pencucian sarana, 4 jalur rel terhubung ke gedung workshop perawatan bulanan (Monthly Check), 2 jalur rel terhubung ke gedung perawatan overhaul, 1 jalur terhubung ke fasilitas bengkel bubut roda kereta, dan 2 jalur lain sebagai tempat stabling.

Di gedung workshop perawatan bulanan dan overhaul dilengkapi ruang kerja staf Monthly Check, Annual Check, hingga ruang staf perawatan Overhaul, selain itu ada ruang Logistik, Alat, serta Gudang Sparepart Bekas dan Sparepart Baru.

Dengan berbagai dukungan fasilitas tersebut, Depo KRL Depok memiliki kemampuan perawatan 2 trainset atau 24 Unit KRL per hari, atau setidaknya dalam satu bulan rata-rata dilakukan perawatan sebanyak 33 trainset, dengan maksimal 342 Kereta per bulan.

Perawatan yang dilakukan bervariasi baik perawatan bulanan (P1), tiga bulanan (P3), enam bulanan (P6), tahunan (P12), dua tahunan (P24) hingga perawatan empat tahunan (P48), diluar perawatan harian (daily check) yang dilakukan secara rutin sesuai kebutuhan di lapangan. Performa perawatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang KRL Jabodetabek.

Selain itu, Depo KRL Depok juga dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung seperti overhead crane dengan kapasitas 7,5 ton dan 20 ton. dan alat angkat lain, lifting jack, forklift, alat pengukur diameter roda, perkakas hidrolik, serta terhubungan dengan gardu listrik sebesar 1.000 Kva dan dilengkapi genset dengan kapasitas 50 Kva untuk mengantisipasi padamnya listrik. Untuk supply air bersih terpasang instalasi hydrant, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga tidak mengganggu lingkungan.

Selain itu, ada perlengkapan pengecekan kereta KRL tidak kurang dari 50 peralatan dan mesin aset Balai Perawatan Perkeretaapian yang digunakan di Depo KRL Depok.

Depo dirancang untuk memastikan sarana KRL selalu dalam kondisi laik operasional, dengan berbagai fasilitas unggulan untuk menyimpan, memeriksa, merawat, dan memperbaiki sarana KRL beserta komponen pendukungnya.

Fasilitas ini bertujuan untuk menunjang perawatan sarana KRL sehingga dapat meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam layanan operasional KRL.

Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara regulator dan operator perkeretaapian, guna memajukan transportasi perkeretaapian di Indonesia, khususnya layanan transportasi kereta api perkotaan. (yogo)

Share to:

Berita Terkait: