Railfans IRPS Semarang: Melihat KA dari Kacamata Heritage
Grobogan – Melihat sarana dan prasarana perkeretaapian yang terbengkalai membuat gemas orang-orang yang tergabung dalam komunitas pecinta kereta api IRPS (Indonesian Railway Preservation Society). Melihat kata “preservation” itu sendiri, sekilas mewakili visi organisasi railfans ini, melalui kepedulian mereka pada bangunan atau aset perkeretaapian yang bernilai heritage atau sejarah.
Sesama lembaga yang berada di lingkungan perkeretaapian, IRPS Cabang Semarang adakan kunjungan ke Balai Perawatan Perkeretaapian yang terletak di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Minggu (5/3).
Sebagai bagian dari sub sektor perkeretaapian, adanya sinergi antara regulator dan komunitas diharapkan akan memperkuat layanan dan pengembangan sektor perkeretaapian.
Balai Perawatan Perkeretaapian menjalankan peran sebagai regulator transportasi perkeretaapian, sementara IRPS menjalankan peran sebagai pemerhati dan enthusiasm kereta api representasi masyarakat.
Kedua lembaga akan memperkuat lingkungan perkeretaapian diantara peran lain yang dijalankan oleh perusahaan transportasi sebagai operator, konsumen sebagai pengguna fasilitas transportasi kereta api, kelompok pelaku kontraktor pembangunan sektor perkeretaapian, dan unsur lainnya, yang harus bersatu bersinergi menumbuhkan simbiosis mutualisme antar berbagai pihak tersebut.
IRPS Cabang Semarang datang bersama koordinator langsung Wisnu Widiatmoko, dengan tak kurang dari 15 orang anggotanya yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda. “Kami organisasi yang terbuka untuk semua kalangan yang memiliki kecintaan yang sama pada kereta api”, kata Wisnu ketika memperkenalkan profil IRPS di depan forum.
Anggota IRPS datang dari berbagai profesi, ada seorang guru, lalu ada yang bekerja pada operator perkeretaapian PT KAI, ada juga seorang PNS di kementerian perhubungan sub sektor kelautan, dan juga wirausaha dan karyawan sektor swasta lainnya.
Balai Perawatan Perkeretaapian telah beberapa kali dikunjungi railfans, dan baru kali ini komunitas IRPS datang langsung ke Workshop Ngrombo untuk bertukar informasi dan pengalaman di bidang perkeretaapian. IRPS menjadi salah satu komunitas yang spesial, karena memiliki karakter yang spesifik di bidang pelestarian bangunan kereta api bersejarah.
IRPS Merupakan Organisasi nirlaba mitra PT Kereta Api (Persero) yang berupaya untuk menyelamatkan dan melestarikan aset perkeretaapian Indonesia yang bernilai sejarah. IRPS beranggotakan para pecinta kereta api, pemerhati sejarah serta anggota masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap sejarah perkeratapian Indonesia serta keinginan untuk memberikan sumbangsihnya bagi kelestarian aset bersejarah perkerataapian Indonesia.
Visi mereka adalah masyarakat yang peduli dengan perkeretaapian Indonesia, Ikut secara aktif dan pasif menyelamatkan dan memelihara benda-benda perkeretaapian yang bernilai sejarah serta turut andil dalam memajukan perkeretaapian Indonesia.
Banyak preservasi atau pelestarian aset heritage yang dilakukan organisasi ini, diantaranya mereka pernah melakukan perbaikan eksterior dan perawatan lokomotif CC 200 15, lalu melakukan pencucian lokomotif CC 201 83 31 Livery Vintage dan Lokomotif BB 200 29, lalu ada pengecatan potongan ketel lokomotif NISM 24 dan yang lebih vintage lagi mereka mencuci lokomotif uap B25 yang stabling di Ambarawa.
Selain sarana perkeretaapian kegiatan preservasi juga dilakukan pada prasarana sinyal mekanik, selain itu corong air di Bedono.
Ada pembagian bidang-bidang di IRPS, meliputi Bidang Preservasi, Bidang Edukasi, Bidang Napak Tilas, Bidang Joyride dan Bidang Sosial. Semua kegiatan yang dilakukan IRPS sejalan dengan semangat pengembangan aset perkeretapian, dengan harapan agar dapat memiliki nilai manfaat lebih optimal untuk pelayanan kepada masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan Balai Perawatan Perkeretaapian Perdana Kresna, melihat pertemuan ini sebagai hubungan yang positif dari masing-masing pihak. “Harapannya dapat memberi manfaat kepada IRPS, terjalin hubungan simbiosis mutualisme antar pihak”, urai Perdana.
Tim Bapeka yang terlibat, memberikan penjelasan dan tour singkat di lingkungan Balai Perawatan Perkeretaapian. Sebelum turun ke lokasi workshop, seluruh peserta menggunakan helm pelindung. Rombongan IRPS diajak menelurusi ruang workshop perawatan diantara Lokomotif CC 300 berwarna merah dan Kereta Ukur berwarna kuning, kontras dengan warna lantai area workshop yang berwarna hijau.
Rombongan diberikan kesempatan untuk melihat fasilitas di dalam kereta ukur. Meliputi penampang meja masinis, lalu melihat ke ruang inspeksi, ruang rapat dan ruang operator di belakannya. Selain kedua sarana perkeretaapian tersebut, rombongan diajak berjalan ke spoor keempat yang berdiri stabling kereta inspeksi. Selanjutnya bergeser kemudian di fasilitas pencucian sarana di teras Workshop Ngrombo. Di area tersebut, terdapat sarana Multi Tie Tamper (MTT) yang dapat dilihat langsung dari jarak dekat.
Rombongan pun dapat melihat rangkaian kereta kedinasan berwarna hijau dari tempat berpijak di samping sarana MTT. Tampak juga penampang gebong datar yang berada di samping kereta kedinasan.
Untuk melampiaskan kepuasan dalam melihat sarana perkeretaapian yang berada di Workshop Ngrombo, rombongan IRPS berfoto bersama di depan lokomotif CC 300 yang berada di area tempat cuci sarana, tepat di sebelah ujung barat dari MTT. Foto bersama juga dilakukan di depan landmark gedung kembar berwarna biru Workshop Ngrombo, dengan tulisan khas Kementerian Perhubungan dan Workshop Ngrombo.
Ada satu spot yang menjadi perhatian bagi IRPS, yaitu sebuah monumen mini di tengah-tengah area Balai Perawatan Perkeretaapian. Monumen tersebut adalah sisa bangunan jembatan rel kereta yang dulunya menjadi bantalan rel yang pernah melintas dari jalur Stasiun Ngrombo ke arah kota Purwodadi. Reruntuhan bangunan tersebut kemudian dipertahankan dan dibuat pemugaran secukupnya diberikan parameter mengelilingi bangunan tersebut menjadi satu titik heritage yang tertinggal dan dapat dinikmati pengunjung Balai Perawatan Perkeretaapian. (yogo)
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google