Direktur Sarana Perkeretaapian Tekankan Transformasi Balai Perawatan Perkeretaapian Menuju BLU

Grobogan – Direktur Sarana Perkeretaapian Pandu Yunianto, Kasubdit Pengawasan dan Pengendalian Perawatan Sarana Irvan Ariestiana, beserta tim tinjau Balai Perawatan Perkeretaapian pada Rabu dan Kamis (4/6/2025-5/6/2025).

Tinjauan lapangan dalam rangka pengawasan perawatan, tempat, dan fasilitas perawatan sarana perkeretaapian. Prayudi selaku Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian, Dedi Humaidi selaku Kepala Seksi Perawatan Berkala, serta Artha Eka Wijaya selaku Kepala Seksi Perawatan Berat turut hadir mendampingi kegiatan tersebut.

Hari pertama kunjungan diisi pemaparan profil lembaga oleh Prayudi di Aula Lokomotif CC 300. Dalam paparannya, Prayudi menyampaikan profil lembaga, kondisi terkini, tantangan operasional, serta hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas perawatan sarana perkeretaapian milik negara. Dalam sesi tersebut, Prayudi menegaskan komitmen Balai dalam menjaga kelaikan dan keselamatan operasional sarana perkeretaapian di seluruh wilayah kerja.

Menanggapi paparan tersebut, Direktur Sarana Perkeretaapian memberikan pengarahan menyeluruh, dengan fokus utama pada rencana transformasi Balai Perawatan Perkeretaapian menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Pandu menekankan bahwa restrukturisasi organisasi bukan sekadar administratif, tetapi memerlukan kesiapan menyeluruh dari sisi struktur, proses kerja, hingga budaya organisasi.

"Menuju BLU berarti kita menuntut fleksibilitas yang lebih tinggi, efisiensi dalam layanan, dan orientasi yang kuat pada kepuasan pengguna, namun tetap dalam kerangka misi publik. Balai Perawatan Perkeretaapian harus siap menjadi entitas yang bisa bersaing, melayani, dan berinovasi,” ujar Pandu dalam arahannya.

Dalam hal penataan aset, Pandu mengingatkan pentingnya mengikuti prosedur inventarisasi yang benar, mulai dari pencatatan hingga proses penghapusan aset. “Kita tidak bisa bicara layanan prima kalau pengelolaan aset kita belum rapi. Inventarisasi adalah fondasi tata kelola yang sehat.” tambahnya.

Agenda hari pertama ditutup secara simbolis dengan penyerahan cinderamata berupa miniatur Sarana Perkeretaapian Multi Tie Tamper Plasser & Theurer oleh Kepala Balai kepada Direktur Sarana Perkeretaapian sebagai kenang-kenangan kunjungan dan bentuk apresiasi atas pengarahan yang diberikan.

Memasuki hari kedua, Kamis (5/6), kegiatan berlanjut dengan kunjungan lapangan ke area Workshop Ngrombo. Direktur Sarana Perkeretaapian meninjau langsung fasilitas perawatan, mulai dari area indoor workshop, overcapping stabling sarana, hingga gudang alat berat. Kunjungan ini didampingi oleh Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian, serta Kasi Perawatan Berat dan Kasi Perawatan Berkala.

Dalam sesi kunjungan ini, Direktur Sarana mengevaluasi secara langsung kondisi fasilitas dan proses perawatan yang dijalankan. Ia mengapresiasi keberadaan peralatan yang mendukung efektivitas pekerjaan perawatan, meskipun menekankan pentingnya peningkatan SDM dan adaptasi teknologi terkini.

Kepala Balai Prayudi menyambut baik arahan tersebut dan menyampaikan bahwa Balai Perawatan Perkeretaapian siap mengikuti seluruh tahapan menuju transformasi kelembagaan. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan pengawasan seperti ini menjadi momen penting untuk memperbaiki kinerja secara menyeluruh.

Agenda ini tidak hanya menjadi ajang monitoring dan evaluasi, tetapi juga langkah awal membangun fondasi kelembagaan Balai Perawatan Perkeretaapian yang lebih kuat, adaptif, dan modern. Melalui kerja sama yang erat dan transformasi yang terarah, diharapkan lembaga ini mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan transportasi kereta api di Indonesia. (Galuh)