Menuju Transportasi Terintegrasi: TOD Jadi Kunci Masa Depan Mobilitas Perkotaan

31-07-2025 / 21 Views

(Jakarta, 31/7) Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tengah menyusun standar nasional terkait Transit Oriented Development (TOD) guna mewujudkan sistem transportasi multimoda yang lebih efisien dan berkelanjutan. Pengembangan integrasi transportasi menjadi salah satu upaya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam meningkatkan konektivitas antar moda. Kemenhub berkomitmen terus meningkatkan integrasi transportasi untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum, sehingga mewujudkan perkotaan yang lebih nyaman.

"Integrasi transportasi bertujuan untuk menciptakan transportasi yang terintegrasi secara lancar, sehingga terjadi efisiensi biaya, kecepatan, ketepatan, kemudahan dan kenyamanan. Kami memastikan bagaimana antar wilayah terhubung, antara first mile dengan last mile terintegrasi dan berkelanjutan," ujar Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (Intram) Risal Wasal pada acara Press Background: Integrasi Transportasi Sektor Darat dan Kereta Api, di Jakarta, Kamis (31/7).


Menurut Risal, setidaknya terdapat 10 komponen penting yang harus hadir dalam satu kawasan TOD, seperti jalur transit, akses kendaraan pribadi, sepeda, fasilitas mid-use, hingga infrastruktur publik yang menunjang kegiatan warga. TOD, menurutnya, bukan semata kawasan transit, tetapi juga pusat kegiatan sosial-ekonomi seperti olahraga, belanja, hingga layanan kesehatan dan pendidikan.
“Wilayah pelabuhan yang menjadi prioritas antara lain Tanjung Priok, Semarang, dan Surabaya. Meskipun belum semua lokasi disebutkan secara rinci, yang pasti titik-titik sibuk seperti ini harus kita fasilitasi,” tegas Risal.


Pada sektor transportasi darat, sebanyak 17 layanan angkutan perkotaan di 13 kawasan perkotaan telah terintegrasi dengan simpul stasiun kereta api, antara lain di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Palembang, Bandung Raya, Surakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Makassar. Layanan transportasi umum berbasis jalan ini telah melayani stasiun kereta api (KA) perkotaan seperti Moda Raya Terpadu (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT) dan Kereta Commuterline serta stasiun KA antarkota.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA, Arif Anwar, menambahkan, DJKA terus mendorong terwujudnya integrasi transportasi antarmoda, khususnya konektivitas antara jaringan kereta api dan pelabuhan.

Upaya ini telah masuk dalam Renaksi program relaksasi Over Dimension and Over Loading (ODOL) yang saat ini tengah disiapkan secara lintas sektor.

“Integrasi ini masih kami usulkan dalam Renaksi ODOL. Karena kami tidak bisa bekerja sendiri, tentu perlu keterlibatan banyak stakeholder, termasuk dukungan dari Kementerian Infrastruktur,” ujar Arif di tempat yang sama.

Arif Anwar juga memaparkan, pengembangan integrasi fisik pada bidang perkeretaapian bertujuan mencapai kondisi ideal, di mana ada stasiun multimoda yang terhubung, layanan feeder, kawasan transit oriented development (TOD), fasilitas alih moda, park and ride, serta stasiun dengan desain yang inklusif.

"Jika sebelum adanya konsep TOD area pemukiman, pedestrian, area bisnis dan transportasi umum terpisah, maka setelah konsep TOD diterapkan diharapkan semua terhubung sehingga mudah memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk bergerak," sebut Arif.

Implementasi pengembangan integrasi layanan perkeretapian telah dilakukan di beberapa kawasan, diantaranya kawasan TOD Blok M dan Tanah Abang, Sky Bridge integrasi stasiun MRT Asean dan Halte Transjakarta, Kawasan Dukuh Atas, pengembangan Stasiun Baru Jatake serta pengembangan Stasiun Tigaraksa. 

Ia menjelaskan, program integrasi ini bertujuan untuk membangun simbol-simbol konektivitas antara kereta api dan pelabuhan guna memperlancar distribusi logistik nasional. Meski belum menyebutkan lokasi secara spesifik, DJKA telah memetakan sejumlah titik prioritas yang memiliki volume logistik tinggi.

“Kami belum menyebutkan lokasi secara detail, tapi yang jelas daerah-daerah dengan aktivitas tinggi seperti Tanjung Priok, Semarang, dan Surabaya harus menjadi prioritas. Pembangunan akan difokuskan pada jalur-jalur yang mendukung konektivitas langsung ke pelabuhan,” jelasnya.

(MK)

 

6 Comment

Jhone Michale

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

jhon doe

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiustempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veninostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip

Jenifer Hearly

Nov 09 2021

reply

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod temincidid labore et dolore magna aliqua. Ut enim miniming veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.