Sesditjen Perkeretaapian Evaluasi “Arah Baru” Baperka

Grobogan - Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian Amin Hudaya melakukan kunjungan kerja ke Balai Perawatan Perkeretaapian Grobogan Jawa Tengah dalam rangka monitoring dan evaluasi perencanaan serta pelaksanaan anggaran di wilayah kerja balai pada Kamis (17/7/2025).

Kunjungan mencakup peninjauan langsung sarana perkeretaapian milik negara yang dirawat Balai Perawatan Perkeretaapian, fasilitas perawatan Workshop Ngrombo, serta dialog strategis bersama jajaran pimpinan untuk membahas potensi peningkatan kinerja, termasuk arah transformasi Balai menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Bertempat di Aula Lokomotif CC 300, agenda tersebut dimulai pukul 15.00 WIB, serta dihadiri oleh jajaran Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) dan Balai Perawatan Perkeretaapian, diantaranya Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Frederik Pongtuluran, Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian Prayudi dan Tim Pengelola Keuangan balai.

Acara dimulai dengan kunjungan lapangan ke berbagai fasilitas perawatan Balai Perawatan Perkeretaapian, antara lain gedung workshop, ruang mekanik, area overcapping stabling sarana yang didalamnya terdapat Lokomotif Diesel Hidrolik CC 300 dan Kereta Kedinasan dalam kondisi stabling, gudang alat berat, gudang prasarana, serta gudang sparepart bekas. Kunjungan lapangan ini bertujuan memberikan gambaran langsung mengenai kondisi aset yang dikelola oleh Balai Perawatan Perkeretaapian.

Setelah dari lapangan, agenda dilanjutkan di Ruang Aula Lokomotif CC 300 dengan sambutan dari Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian, Prayudi. Dalam sambutannya, Prayudi menyampaikan komitmen Baperka Squad (sebutan bagi pegawai Balai Perawatan Perkeretaapian) untuk terus berbenah dan menyambut peluang peningkatan peran lembaga.

Selanjutnya, paparan teknis disampaikan oleh Bagian Perencanaan Perdana Kresna, yang menjelaskan secara ringkas profil Balai Perawatan Perkeretaapian, capaian yang telah diraih, serta hambatan yang dihadapi, khususnya terkait perencanaan dan pengelolaan aset di Depo KRL Depok dan Depo Solo Jebres .

Momen penting dari kegiatan ini adalah penyampaian arahan dari Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Amin Hudaya. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya pemetaan potensi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan peluang pengembangan Balai Perawatan Perkeretaapian sebagai unit yang diharapkan dapat bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

"Pendapatan yang diperoleh selama ini menunjukkan potensi besar. Bila dikelola dengan baik dan disertai perencanaan strategis, Balai Perawatan bisa menjadi BLU yang mandiri dan adaptif," ujar Amin Hudaya.

Ia menambahkan, "Diperlukan penyusunan rencana strategis (renstra) yang konkret untuk optimalisasi aset, pemetaan target PNBP tahunan, serta perencanaan pemanfaatan dana PNBP agar dampaknya terasa langsung terhadap peningkatan layanan Baperka."

Menanggapi arahan tersebut, Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian, Prayudi, menyambut positif wacana transformasi tersebut dan menyatakan kesiapan timnya untuk melakukan langkah-langkah strategis, termasuk menjalin koordinasi lintas unit.

"Kami akan segera berkoordinasi dengan Biro Keuangan Kementerian Perhubungan untuk merumuskan pemanfaatan PNBP yang efektif. Tujuannya tentu untuk peningkatan layanan kepada para penyewa dan pengguna jasa, serta persiapan menuju organisasi Balai yang berstatus BLU," tegas Prayudi.

Lebih jauh, ia juga menyampaikan perlunya perubahan pada struktur organisasi dan tata kerja Balai Perawatan agar sejalan dengan misi baru yang lebih luas.

"Dengan revisi organisasi dan tata kerja (ortaker), harapannya ke depan Balai tidak hanya melakukan perawatan sarana, tetapi juga prasarana perkeretaapian. Ini adalah langkah besar menuju efisiensi sistem perawatan perkeretaapian nasional secara menyeluruh," tambahnya.

Kegiatan monitoring dan evaluasi ini menjadi titik awal yang penting dalam menyatukan langkah dan visi antara Balai Perawatan Perkeretaapian dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Dengan dukungan semua pihak, diharapkan perubahan besar dapat segera terwujud demi sistem perkeretaapian nasional yang lebih handal, efisien, dan modern. (galuh)