Padang—Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang Hendrialdi mengungkapkan bahwa seluruh rel kereta api di Sumatera Barat merupakan prioritas BTP Padang, baik pada jalur yang aktif maupun jalur non aktif.

Untuk diketahui, saat ini rel non aktif di Sumbar lebih panjang daripada jalur aktif, yakni sekitar 245 kilometer panjang lintas non aktif dan 107 panjang lintas aktif.

“BTP Padang rutin melakukan baik itu sosialisasi maupun monitoring untuk menjaga aset baik pada jalur aktif maupun non aktif bersama Satpel di wilayah kerjanya yakni Satpel Sawahlunto, Padang Panjang maupun Padang Pariaman,” ujar Kabalai Hendrialdi dalam keterangannya.

Menurutnya, prioritas penjagaan aset saat ini tidak hanya pada jalur non aktif saja yang masuk warisan budaya dunia UNESCO, melainkan seluruhnya. Ini dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi Balai yang tercantum pada Permenhub No. 63 Tahun 2014 untuk melaksanakan peningkatan, pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan, pemanfaatan prasarana perkeretaapian dan pengawasan penyelenggaraan sarana, dan keselamatan perkeretaapian.

“Meskipun BTP Padang sudah memiliki Satpel di beberapa daerah di wilayah kerjanya termasuk pada daerah di mana terdapat jalur non aktif, sudah melakukan monitoring dan sosialisasi untuk menjaga aset negara, namun itu tentu belum cukup dan sangat memerlukan bantuan seluruh masyarakat sebagai warga negara untuk saling menjaga aset ini,” harapnya.

Lebih lanjut katanya, penjagaan aset secara bersama ini adalah untuk kepentingan bersama karena aset tersebut merupakan sumber daya yang sangat berharga, apalagi sudah masuk warisan budaya UNESCO. Bentuk perlindungan dari seluruh pihak akan mencegah kerugian yang dapat berdampak negatif pada kehidupan sehari-hari.