DIRJEN PERKERETAAPIAN HADIRI DOA BERSAMA MENJELANG PEMBERLAKUAN GAPEKA 2021

DIRJEN PERKERETAAPIAN HADIRI DOA BERSAMA MENJELANG PEMBERLAKUAN GAPEKA 2021

10-02-2021 / 396 Views

JAKARTA – Direktur Jenderal Perkeretaapian bersama dengan Dirut PT KAI, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, serta undangan terbatas menghadiri doa bersama pemberlakuan Gapeka 2021 di Stasiun Tugu Yogyakarta, Senin Malam, 9 Februari 2021.

Sesuai Keputusan menteri Perhubungan nomor KP 1385 Tahun 2020 tentang Penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api Tahun 2021 dan KP 1362 Tahun 2020 tentang Penetapan Lintas Pelayanan Perkeretaapian, Gapeka mulai berlaku tanggal 10 Februari.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri, mengatakan bahwa ada dua hal penting yang membedakan antara Gapeka 2019 dengan Gapeka 2021, yaitu peningkatan batas kecepatan maksimal KA Jarak Jauh antara 5-30 km/jam di beberapa lintas, dan penambahan 140 frekuensi perjalanan KA Perkotaan.

Lebih lanjut Zulfikri mengatakan bahwa peningkatan ini sebagai hasil pembangunan prasarana kereta api yang telah dilakukan Ditjen Perkeretaapian. Hasil pembangunan tersebut seperti telah tersambungnya jalur ganda lintas Selatan Jawa dari Cirebon-Purwokerto-Yogyakarta-Solo-Madiun hingga Mojokerto. Sementara di Sumatera, yaitu pembangunan Jalur Binjai-Besitang, Padang Pulau-Air dan Jalur Ganda Kotabumi-Cempaka.

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Perkeretaapian, Dirut PT KAI, dan segenap undangan juga berkesempatan untuk menyambut kedatangan perjalanan terakhir KA Prameks Solo - Yogyakarta. Seperti diketahui bahwa pada Gapeka Tahun 2021 KA Prameks tidak lagi melayani rute Yogyakarta-Solo karena digantikan KRL Yogyakarta-Solo. Selanjutnya Prameks akan melayani rute Yogyakarta-Kutoarjo.

“Seiring dengan penerapan Gapeka Baru 2021, maka mulai besok KA Prameks sudah berubah layanannya menjadi Kutoarjo – Yogyakarta dan untuk Yogyakarta– Solo mulai besok akan digantikan KRL,” jelas Dirjen Perkeretaapian, Zulfikri, dalam sambutannya.

Lebih lanjut Zulfikri mengatakan bahwa ada beberapa perbedaan antara KRL dan Prameks, misalnya dari sisi cara pembayaran yang lebih fleksibel dan tentu layanan dan kenyamanan serta dari sisi biaya operasi bisa lebih ekonomis.

“Saya berpesan agar terus dilakukan evaluasi agar kedua kereta api ini betul-betul dapat memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat dengan jadwal pelayanan yang tepat,” tegasnya Zulfikri.

Sementara itu, Dirut PT KAI, Didiek Hartantyo, mengungkapkan, “Harapannya, dengan hadirnya KRL di Yogyakarta – Solo dapat memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat sehingga akan membangun suatu ekosistem transportasi perkeretaapian di wilayah Yogyakarta dan Solo,” tegasnya.

“Kedepan, PT KAI Daop 6 dan KCI bisa membangun integrasi transportasi (antarmoda) di 11 stasiun bangkitan KRL dengan baik, sehingga dari waktu ke waktu pengguna kereta komuter akan semakin meningkat dan membawa dampak bagi masyarakat,” pungkasnya.(spn/yf)

LEAVE A COMMENTS