Seminar dan Workshop Perkeretaapian di Bangkok Tingkatkan Kerjasama Negara ASEAN dalam Teknologi Inspeksi dan Pemantauan Perkeretaapian
BANGKOK - Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan menghadiri undangan seminar dan workshop yang berlangsung dari 23 hingga 25 September 2024 mengenai Pengembangan Teknologi Inspeksi dan Pemantauan Perkeretaapian yang berlangsung di Bangkok, Thailand, menandai langkah penting dalam memperkuat kolaborasi regional ASEAN di sektor perkeretaapian. Acara ini diselenggarakan oleh Railway Transportation System Testing Center (RTTC), sebuah pusat penelitian dan pengembangan perkeretaapian terkemuka di Thailand. RTTC berperan besar dalam memajukan teknologi transportasi kereta api di kawasan Asia Tenggara.
RTTC merupakan lembaga yang beroperasi di bawah Thailand Institute of Scientific and Technological Research (TISTR) dan Ministry of Higher Education, Science, Research, and Innovation (MHESI) Thailand. Lembaga ini berfokus pada penelitian, pengujian, sertifikasi sistem transportasi kereta api, dan mengevaluasi berbagai aspek teknis dan operasional dari teknologi kereta api, termasuk kecepatan, keamanan, sistem persinyalan, dan ketahanan infrastruktur.
Seminar ini menghadirkan tujuh narasumber dari berbagai negara dengan tema pembahasan teknologi inspeksi dan pemantauan di bidang perkeretaapian, sebagai berikut:
- Teknologi Train Weight Device (TWD): Pengembangan, Implementasi, dan Aplikasi Masa Depan oleh Dr. Worawat Songkitti, Technical Officer di RTTC;
- Perilaku Dinamis dan Teknologi Pemantauan untuk Keamanan Struktur Kereta Api oleh Prof. John Roberts, the Chairman of KU-Rail di Universitas Kasetsart;
- Penelitian Inspeksi dan Pemantauan Gempa Bumi di China oleh Prof. Zhong Tao, Fakultas Teknik Sipil dan Mekanika, Universitas Sains dan Teknologi Kunming (KUST);
- Kebisingan dan Getaran Kereta Api: Mekanisme dan Cara Pengendalian untuk Prediksi oleh Dr. Sorawit Limthongkul, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Kasetsart;
- Pemantauan dan Retrofit Seismik pada Bangunan Beton Bertulang untuk Ketahanan Terhadap Gempa Bumi di Masa Depan demi Kota yang Berkelanjutan oleh Asisten Prof. Panumas Saingam, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Institut Teknologi King Mongkut Ladkrabang; dan;
- Mendukung Solusi Pengukuran dan Kontrol Terintegrasi untuk Kereta Api oleh Garry Tjhin, Axiometrix Solutions.
Salah satu sorotan utama dari seminar ini adalah presentasi oleh Dr. Sorawit Limthongkul dari Fakultas Teknik Universitas Kasetsart. Ia memaparkan tentang kontrol prediksi kebisingan dan getaran pada jalur kereta api, yang merupakan tantangan besar bagi berbagai negara dalam meningkatkan kenyamanan dan keselamatan transportasi kereta api. Dengan solusi teknologi yang lebih inovatif, diharapkan masalah ini dapat dikendalikan lebih baik di masa mendatang.
Pada hari kedua seminar, Prof. Zhong Tao dari Universitas Sains dan Teknologi Kunming, China, membahas pentingnya pemantauan struktur perkeretaapian di daerah rawan gempa. Penelitian dan teknologi pemantauan gempa yang dipresentasikan oleh Prof. Zhong memberikan wawasan penting bagi negara-negara ASEAN yang berada di wilayah seismik, termasuk Indonesia dan Thailand. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan daya tahan infrastruktur kereta api terhadap bencana alam.
Dalam sesi lain, Asisten Prof. Panumas Saingam dari Institut Teknologi Raja Mongkut Ladkrabang, Thailand menyampaikan tentang retrofit seismik bangunan beton bertulang untuk kota-kota berkelanjutan. Teknologi ini sangat relevan dengan pembangunan infrastruktur perkeretaapian di kawasan ASEAN yang semakin bertumbuh dengan cepat, namun tetap harus mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan mitigasi bencana.
Para peserta seminar, termasuk perwakilan dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan, yaitu Nabila Alifani dan M. Marsha Ulum, turut terlibat aktif dalam diskusi mengenai bagaimana teknologi yang dipresentasikan dapat diadaptasi dan diterapkan di negara masing-masing. Mereka menyatakan optimisme bahwa kolaborasi lintas negara ini akan mempercepat penerapan teknologi perkeretaapian yang lebih aman dan efisien di Indonesia, khususnya Sumatera Utara.
Dengan adanya seminar ini, negara-negara di kawasan ASEAN semakin memperkuat upaya untuk mewujudkan konektivitas regional yang lebih baik dan meningkatkan daya saing global dalam industri perkeretaapian. Inisiatif yang lahir dari diskusi ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam waktu dekat, guna mendukung tercapainya transportasi yang lebih aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. (AI/ARH/MAD/RZ)
Komentar
LOGIN UNTUK KOMENTAR Sign in with Google