• Jl.Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta Pusat 10110 - Indonesia

Upaya BTP Padang dalam Menjaga dan Merawat Jalur Kereta Api Non Aktif

Padang—Mengingat belum kembali beroperasinya Kereta Api Mak Itam pada jalur Stasiun Sawahlunto—Stasiun Muarokalaban, membuat jalur tersebut menjadi non aktif sementara waktu. Untuk itu, Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas II Padang melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Sawahlunto melakukan monitoring jalur demi menjaga dan mengawasi jalur agar tetap steril dan tidak digunakan masyarakat tanpa izin.

Hal ini dilakukan untuk melaksanakan tugas dan fungsi Satpel berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor: KP 460 Tahun 2023 tentang Penetapan Uraian Tugas Satpel pada Balai Teknik Perkeretaapian yaitu pengawasan pada jalur kereta api. 

Kegiatan monitoring menggunakan lori ini dilakukan secara berkala mengingat jalur kereta api sangat dekat dengan pemukiman warga. Dikhawatirkan, jalur yang terlalu lama non aktif tersebut akan digunakan masyarakat sekitar untuk hal-hal yang akan merusak jalur nantinya.

Sekadar informasi bahwa Kereta Api Mak Itam yang melaju melalui jalur Stasiun Sawahlunto menuju Stasiun Muarokalaban sepanjang empat kilometer terakhir kali beroperasi pada 18 November 2023 lalu dan hingga saat ini belum beroperasi kembali.

Benar saja, saat BTP Padang memonitoring jalur menggunakan lori beberapa saat lalu, jalur tampak dijadikan tempat parkir kendaraan oleh warga sekitar serta menjadi tempat bongkar muat logistik pasar, di sepanjang jalur lainnya juga sudah dipenuhi oleh tumpukan sampah dan ranting.

“Saya menyayangkan hal ini terjadi. Saya harap kita semua baik kami dari regulator, pemerintah setempat termasuk masyarakat bisa menjaga aset negara kita ini bersama-sama,” ujar Kepala BTP Padang saat melakukan pengawasan menggunakan lori beberapa saat lalu.

Menurutnya, perlu pemahaman lebih agar seluruh masyarakat mampu turut menjadi bagian dari pengawas dan penjaga barang milik negara (BMN) ini karena jika rusak, maka perbaikannya akan lebih sulit nantinya.

“BMN ini adalah dari kita dan untuk kita, kita perlu menjaganya bersama-sama,” harap Kabalai. (RAH)

Share to:

Berita Terkait:

F