Percepatan Pengoperasian Jalur Muara Satu – Krueng Geukeuh: Langkah Strategis Optimalisasi Infrastruktur Perkeretaapian

MEDAN – Dalam upaya mempercepat pengoperasian lintas Muara Satu – Krueng Geukeuh, Satuan Pelaksana (Satpel) Lhokseumawe dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Medan telah melaksanakan berbagai langkah strategis selama periode 28 Oktober hingga 8 November 2024. Langkah ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat, yang mengharapkan peningkatan aksesibilitas dan kenyamanan perjalanan kereta api. Banyak pengguna kereta api menyatakan antusiasme mereka terhadap percepatan operasional ini, yang dinilai dapat mempermudah mobilitas harian sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Kegiatan ini merupakan bagian dari kebijakan strategis Direktorat Jenderal Perkeretaapian untuk memastikan jalur kereta api siap beroperasi dengan aman, efisien, dan optimal.

Selama pelaksanaan kegiatan, beberapa aspek utama menjadi fokus perhatian. Penanganan utilitas kabel Telkom Akses yang berada di dekat rel telah dilakukan untuk mencegah potensi gangguan operasional, seperti risiko korsleting atau kerusakan kabel akibat getaran dari lintasan kereta. Langkah ini penting untuk menjaga kelancaran komunikasi serta mencegah gangguan yang dapat memengaruhi sistem kontrol perjalanan kereta api. Pemeriksaan dan penyempurnaan area lengkung lintasan juga dilakukan guna menjaga stabilitas perjalanan kereta api. Selain itu, pembersihan vegetasi di sepanjang lintasan dilakukan untuk memastikan tidak ada hambatan terhadap pergerakan kereta. Ruang bebas jalur kereta api turut diperiksa secara menyeluruh untuk menjamin keamanan perjalanan dan kelancaran lalu lintas kereta.

Langkah-langkah ini merupakan tindak lanjut konkret dari arahan Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Ibu Jujun Endah Wahjuningrum, yang menegaskan pentingnya kesiapan infrastruktur sebelum jalur kembali dioperasikan. Dengan serangkaian perbaikan dan pengecekan menyeluruh ini, diharapkan lintas Muara Satu – Krueng Geukeuh mampu menghadirkan layanan kereta api yang lebih andal, aman, dan nyaman bagi masyarakat. Selain itu, operasional jalur ini juga diyakini dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan ekonomi lokal, seperti peningkatan aktivitas perdagangan, aksesibilitas ke pusat-pusat ekonomi, dan penciptaan peluang usaha baru di sekitar wilayah lintasan. Selain itu, operasional jalur ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi logistik di kawasan tersebut.

 
Upaya percepatan pengoperasian ini mencerminkan sinergi kuat antara berbagai pemangku kepentingan di sektor perkeretaapian. Direktorat Jenderal Perkeretaapian berperan sebagai pengarah utama kebijakan, sementara BTP Kelas I Medan bertanggung jawab atas implementasi teknis di lapangan. Selain itu, operator kereta api turut mendukung melalui kesiapan armada dan layanan, sedangkan masyarakat lokal dan pemerintah daerah memberikan dukungan melalui kolaborasi dalam penyelesaian hambatan seperti pengelolaan utilitas dan pembersihan lintasan. Sinergi ini menjadi kunci dalam menghadirkan transportasi berbasis rel yang lebih baik di Indonesia. Ke depannya, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas infrastruktur dan operasional perkeretaapian guna mendukung konektivitas nasional serta mempercepat mobilitas masyarakat dan distribusi barang secara lebih efektif. (AI/ARH/MAD/RZ)