Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Resmikan Pengoperasian JPL 125 Demi Keamanan Perkeretaapian

TANJUNG BALAI – Dalam upaya meningkatkan keselamatan di jalur perlintasan sebidang, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara secara resmi mengoperasikan Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 125 KM 172+770. Perlintasan ini berada di antara Stasiun Kisaran dan Stasiun Tanjung Balai pada lintas Medan – Tanjung Balai, yang merupakan salah satu jalur strategis dalam jaringan transportasi kereta api di wilayah Sumatera Utara, Selasa (17/12/2024)

Sebagai bagian dari komitmen dalam menjaga keamanan operasional perkeretaapian, fasilitas pos jaga dan palang pintu telah dibangun dan mulai beroperasi. Keberadaan fasilitas ini sangat krusial untuk mengurangi potensi kecelakaan antara pengguna jalan dan kereta api yang melintas. Perlintasan sebidang sering kali menjadi titik rawan insiden, sehingga langkah ini menjadi salah satu strategi mitigasi risiko yang diambil oleh Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan, Pemerintah Daerah dan PT KAI Divre I Sumatera Utara. 

Peresmian ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kota Tanjung Balai, PT KAI Divre I Sumatera Utara, serta Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan infrastruktur perkeretaapian. Momen ini juga ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kota Tanjung Balai untuk memastikan pemeliharaan fasilitas dapat berlangsung secara optimal dan berkelanjutan. 

 
Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Sumatera Utara menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam meningkatkan keselamatan perlintasan sebidang. "Keselamatan perkeretaapian adalah prioritas utama kami. Dengan adanya fasilitas ini, kami berharap dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan kereta api serta mobilitas masyarakat berjalan dengan aman dan lancar," ungkapnya.

Dari perspektif operasional perkeretaapian, kehadiran palang pintu dan pos jaga di JPL 125 tidak hanya bermanfaat bagi pengguna jalan, tetapi juga bagi para kru dan masinis kereta api. Dengan adanya penjagaan penuh waktu, komunikasi antara petugas jaga dan kru kereta dapat lebih terkoordinasi, sehingga memungkinkan tindakan preventif jika terjadi situasi darurat di lapangan.

Selain aspek keselamatan, keberadaan pos jaga dan palang pintu ini juga mendukung efisiensi perjalanan kereta api di lintas Medan – Tanjung Balai. Jalur ini dikenal sebagai salah satu jalur dengan volume perjalanan yang cukup tinggi, baik untuk angkutan penumpang maupun barang. Dengan adanya sistem perlintasan yang lebih baik, keterlambatan akibat gangguan di perlintasan sebidang dapat dikurangi, sehingga jadwal perjalanan kereta api menjadi lebih terjaga.

 
Ke depannya, pemerintah berencana untuk terus melakukan evaluasi terhadap fasilitas perlintasan sebidang lainnya di Sumatera Utara guna memastikan bahwa seluruh jalur operasional kereta api memiliki tingkat keamanan yang optimal. Pengguna jalan juga diimbau untuk selalu mematuhi rambu-rambu yang ada dan meningkatkan kewaspadaan saat melintasi perlintasan kereta api.

Dengan pengoperasian resmi JPL 125, diharapkan tingkat keselamatan perkeretaapian semakin meningkat, mendukung kelancaran transportasi, serta memperkuat konektivitas wilayah Sumatera Utara melalui jalur rel yang lebih aman dan andal. (AI/ARH/MAD/RZ)