Sinergi Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan dan PT KAI Divre I Sumut dalam Peningkatan Infrastruktur Jembatan Kereta Api 

KISARAN – Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas dan keselamatan transportasi perkeretaapian, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan bersama PT KAI Divre I Sumatera Utara telah melaksanakan kegiatan pergeseran Jembatan Kereta Api Eksisting serta pembangunan Jembatan Kereta Api Baru di WTT 42 KM.170+170 hingga KM.170+212 BH 343 pada segmen Kisaran – Tanjung Balai. Proyek ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan keandalan jalur kereta api, khususnya di wilayah operasional Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Medan.

Peningkatan jembatan ini merupakan bagian dari modernisasi infrastruktur perkeretaapian yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja prasarana dan meningkatkan kapasitas lintas. Dengan adanya jembatan baru, diharapkan operasional kereta api dapat berjalan lebih efisien, meminimalisir gangguan teknis, serta mendukung kelancaran perjalanan baik untuk layanan penumpang maupun angkutan barang.

Kegiatan ini juga mendapat perhatian penuh dari berbagai pihak, yang ditandai dengan kehadiran langsung Kepala Balai Teknik 
Perkeretaapian Kelas I Medan, Kepala Seksi Prasarana Perkeretaapian, PPK Sumut III, serta Vice President PT KAI Divre I Sumatera Utara beserta jajaran. Kolaborasi antara instansi pemerintah dan operator kereta api ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mewujudkan infrastruktur perkeretaapian yang lebih baik dan berstandar tinggi.

Dari sudut pandang keselamatan dan operasional, peningkatan jembatan ini memiliki peran krusial dalam mengurangi potensi risiko yang dapat menghambat perjalanan kereta api. Infrastruktur yang lebih kokoh dan modern akan mendukung kestabilan jalur, memperpanjang umur layanan jembatan, serta meningkatkan keselamatan perjalanan bagi pengguna jasa transportasi kereta api. Selain itu, dengan peningkatan daya dukung jembatan, potensi peningkatan kapasitas angkut kereta api juga semakin terbuka, yang tentunya dapat memberikan dampak positif bagi sektor logistik dan mobilitas masyarakat.

Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, pembangunan ini mencerminkan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung pertumbuhan sektor perkeretaapian di Sumatera Utara. Dengan infrastruktur yang semakin andal dan berstandar tinggi, diharapkan moda transportasi kereta api dapat terus menjadi pilihan utama masyarakat serta berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Ke depan, kolaborasi semacam ini perlu terus diperkuat guna memastikan bahwa sistem perkeretaapian nasional semakin maju, efisien, dan berdaya saing. (AI/ARH/MAD/RZ)